Be grateful!
It feels funny when someone complains on something when he or she already has everything.
Tahu maksudku, kan?
Ya, bayangkan saja, kamu punya teman yang nyaris bisa dibilang sempurna. Cantik, tinggi, pintar, periang, dan punya banyak teman. Baik hati, pula. Nah, sayangnya dia suka mengeluh. Mengeluhnya tentang hal-hal kecil, pula. Coba saja, pasti kalian kesal, kan? Well, koreksi buat diriku juga, sih. Hahaha. Soalnya, beberapa teman pernah secara nggak langsung bilang kalau aku nggak pernah bersyukur.
Padahal, kalau kita nggak "buta", pasti kita bisa melihat banyak banget kelebihan di diri kita. Misalnya, alhamdulillah kita dilahirkan dalam kondisi sehat, alhamdulillah kita masih punya orangtua, alhamdulillah kita punya keluarga yang sayang sama kita, alhamdulillah kita dianugerahi (cie, bahasanya :p) kepintaran sama Allah, dan lain-lain.
Pokoknya gitu, deh.
Belakangan ini, aku sering sekali ngomong "Be grateful!" sama diri sendiri. Entahlah, tapi begitu ngomong itu, rasanya jadi sedikit lebih baik. Nggak jadi badmood. Aku juga jadi inget kelebihan apa aja yang aku punya, dan itu bikin aku sedikit merasa bersyukur. Alhamdulillah.
Menurutku sih, sekali-kali ngeluh boleh sih, ya. Sifat dasar manusia, kan? Nggak pernah puas. Tapi jangan keseringan juga. Selain bikin mood jadi buruk, keseringan ngeluh juga bikin orang-orang di sekitar kita jengah. Pengalaman pribadi, sih. HAHAHA.
...jadi ceritanya nyindir diri sendiri? :p
Diawali dengan seorang teman yang mengingatkan aku untuk bersyukur ketika nilai ulangan harianku turun, sedangkan nilai dia lebih rendah daripadaku.
"Bersyukur dong. Kamu pinter kok, aku akui..."
Hahaha. Perlu kamu ketahui, Teman, kelasku adalah kumpulan anak-anak pintar dan rajin. Dengan kata lain: sedikit saja lengah, kamu bakal jatuh. Tahu maksudku, kan? Nah, tapi setidaknya kan (kata orang-orang) kalau dibandingkan dengan kelas lain, aku bisa dibilang pintar lah, alhamdulillah.
Lalu, temanku ini bilang kalau skill fotografiku lebih bagus daripada dia. Jadi, jangan patah semangat dalam mempelajari fotografi. "Kamu kan punya peralatan yang memadai," katanya.
Masih belum puas, dia melanjutkan, "Dan inget, kamu punya orangtua yang hebat, kamu punya dua adik yang nakal, untuk mengajarimu bagaimana caranya menahan amarah, kamu punya peralatan yang memadai untuk kegiatan fotografimu, dan kamu punya teman-temanmu, yang berjanji bakalan terus membuatmu senang saat kamu sedih!"
...alhamdulillah :)
Setiap orang memang memiliki kelebihan masing - masing dan disaat kita menerima sesuatu yang buruk terkadang kita terlalu menyesali hal tersebut. Namun benar kok apa yang dikatakan temanmu, kamu punya kelebihanmu sendiri yang tidak dimiliki orang lain yang akan membuatmu jauh lebih bernilai daripada orang lain, :D
BalasHapusjust share