Bagi yang belum tahu apa itu Negeri 5 Menara dan Ranah 3 Warna, kedua buku itu merupakan bagian dari trilogi Negeri 5 Menara. Di buku Negeri 5 Menara, bercerita tentang tokoh utamanya--Alif--yang baru saja lulus MTs dan ingin masuk SMA, tapi ibunya menyuruh dia untuk masuk ke sekolah agama. Dengan ogah-ogahan, Alif mengikuti perintah ibunya dan masuk ke Pondok Madani, sebuah sekolah agama di Gontor, Jawa Timur.
Sekolah itu terkenal dengan murid-muridnya yang punya kemampuan berbahasa Arab dan Inggris dengan fasih. Ternyata, di sekolah itu ada kewajiban untuk berbahasa Arab dan Inggris selama 24 jam, tanpa diperbolehkan sekali pun menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa daerah. Aturan di sana juga sangat ketat. Dan, hukumannya tidak main-main. Alif pun lambat laun bisa menyesuaikan diri di sana. Di hari pertama sekolah di PM, Alif terpesona dengan mantra ajaib man jadda wajada. Siapa yang bersungguh-sungguh akan sukses. Di PM ini, Alif membuktikan kehebatan mantra itu!
Sedangkan buku kedua--Ranah 3 Warna--menceritakan pengalaman Alif setelah lulus dari PM. Dia awalnya ingin seperti Habibie, sekolah di ITB. Namun takdir berkata lain, akhirnya dia memutuskan untuk kuliah di Unpad, jurusan Hubungan Internasional a.k.a. HI (saya juga pengen kuliah HI! :D). Dia mengikuti program pertukaran pelajar ke Kanada, walaupun dia mengincar Amerika. Yah, nggak papa, deh, yang penting sama-sama di Benua Amerika :P Di sini, kita akan dimantrai dengan mantra kedua yang dipelajari Alif di PM: man shabara zhafira. Siapa yang bersabar akan beruntung. Benar nggak ya? Baca sendiri, deh!
Yang jelas, kedua novel itu secara nggak langsung memotivasi saya untuk terus belajar dan belajar. Apalagi lagi musim UTS gini, hahaha. Saya jadi SEMANGAT belajar! Yah, semoga nanti dan seterusnya begitu :) Saya pengen kayak Alif... tapi bedanya, saya pengen KELILING EROPA! XD
Semoga nilai UTS saya bagus semua >.<
Tidak ada komentar:
Posting Komentar