Lanjut. Jadi, waktu lagi pekan UTS, Ibu Kepala Redaksi majalah sekolahku
(to all my friends in Al-Azhar 14 JHS.
You know who is she, right?) dengan sangat tidak elit mengumpulkan
anak-anak jurnalistik di depan ruang guru setelah jam pulang sekolah. Intinya,
kami semua disuruh mencari opini dari teman-teman tentang jejaring sosial. Apa
saja dampak positif dan negatifnya, serta bagaimana cara mengatasinya. Aduh,
tugas jurnalku nambah lagi. Sudah disuruh bikin liputan di Jakarta, nulis
pengalaman di Korea, dan masih ada ini. Tapi biarlah. Selama kita senang, pasti
semuanya jadi mudah. Aku sih manggut-manggut aja sambil berpikir enaknya
menggaet (weleh, bahasanya) siapa untuk dijadikan narasumber. Pikiran pertama yang
terlintas di benakku, anak-anak ROPM. Red
Orchid Photo Management. Kelompok banci kamera (profesional) yang terdiri
dari aku, Ave, Alma, Hafidh, dan Oddy. Mungkin mereka bisa aku tanya-tanya
tentang opini mereka. Atau... aku kepikiran Aiz dan Rizal. Yeah, secara, mereka
sobat karibku, juga anak debat. Pasti persoalan begini sangat cipilihi buat
mereka.