#nw Annoying Orange - Wasssabi @ Youtube
(Demi apapun. Gue ngapain nonton video gaje kayak gini, yah. #eh)
Erm.
Bulan Oktober ini bikin gue galau, men.
Gimana ya? Mau cerita tapi... ermmm.
Oke deh, dimulai dari kegalauan saya gara-gara nggak dipilih sama wali kelas saya yang
masyaallah garing sekaleee untuk ikut LDKM (Latihan Dasar Kepemimpinan Murid).
That means, saya nggak bakalan bisa jadi anak OSIS (lagi) tahun ini. Demi apapun, saya sempat nangis semalaman gara-gara itu.
Satu-satunya kejadian yang bikin saya merasa "ini lho, pengabdian gue ke sekolah" adalah waktu dipilih jadi DG (Dewan Galang) buat kegiatan Persami di awal Oktober kemarin. Wih, rasanya bangga banget. Oke, sebagai senior, kan... maunya populer di kalangan adik kelas. Dan okelah, saya sekarang cukup dikenal--walaupun sama bocah-bocah ini dan beberapa anak lainnya:
Yeaaaah, meskipun harus gue akui, sekarang kalau mereka nyapa, saya agak merasa horor.
Tahu kenapa? Soalnya mereka mendadak jadi kuntilanak gitu.
Setiap pagi, kalau saya lewat di depan kelas mereka...
"MBAKNYAAAAAA!" busetkayaknyamerekalupanamagueorz
*brb kabur*
Yah, kau tahu lah. Oke, saya seneng. Tapiiii... ya ga usah kayak gitu juga kali ._.
Lanjut. Gara-gara kejadian itu, saya jadi berharap, setidaknya ya saya dipilih buat ikut lomba pramuka kek. Atau apa.
Tapi? Ternyata tidak, saudara-saudara. Ada lomba tim inti pramuka, dan tebaklah siapa yang dipilih dari kelas saya. SEMUA DG PEREMPUAN--kecuali saya. Saya denger sih yang dipilih 10 besar kelas pas UH1--yang jelas, saya tidak mungkin masuk 'lingkaran' itu.
...saya ranking 29 kelas, by the way.
Ya Allah, itu sangat nyesek, kawan. Saya curiga gara-gara ranking yang jeblok itu, wali kelas saya nggak memilih saya dalam hal APAPUN. Sediiiih~
Terus terus terus, ada lagi. Saya sempat nggak masuk sekolah (jangan diartikan BOLOS, saya IZIN, kawan-kawin) selama hampir seminggu--mana melewatkan UTS, lagi--gara-gara saudara saya (baca: tante :p) mau menikah. Saya diminta jadi penunggu petugas buku tamu. Jadilah, tanggal 27 Oktober 2011 kemarin saya dan keluarga berangkat ke Jakarta naik pesawat. Sialnya, pesawat yang saya naiki--Batavia Air--delay sampai 4 jam. Harusnya, sih, saya berangkat jam 17.48, tapiii pesawatnya delay sehingga saya baru berangkat jam 21.00. Bosen banget, kan, nunggu selama itu di boarding lounge? Untung ada Wi-fi gratis. Uhuy!
Besoknya, saya jalan-jalan ke Giant. Ada yang tahu Metropolitan Mall alias MM di Bekasi? Nah, dekat situ. Saya nemu tas bagus bergambar Menara Eiffel berwarna ungu dan cokelat seharga Rp60.000, lho! Nggak percaya? Emmm ya gitu deeeh. Saya beli J.Cool (low fat yoghurt-nya J.CO) dengan topping Strawberry Mochi. Sumpah itu enak banget ;9
Malamnya, kan ada film Narnia: Prince Caspian. Saya sama saudara-saudara saya (cewek, tentu) janjian nonton bareng karena sama-sama ngefans dengan Skandar Keynes, pemeran Edmund Pevensie yang oh-so-handsome itu. Habis filmnya habis (?), saya dan saudara saya nonton Narnia: The Voyage of Dawn Treader di laptopnya. Begadang, hehe.
Paginya. 29 Oktober 2011.
Saya bangun. Dan dikasih tahu sama saudara saya kalau eyang saya (kakek dari ibu) sakit. Entah sakit apa. Saya kira waktu itu cuma sakit biasa. Saya cuek aja SMS ibu saya kalau eyang sakit. Waktu itu, kami menginap di rumah yang berbeda. Saya mandi, lalu ikut pergi ke rumah sakit. Walah, sakit apa, sih? Kenapa ke rumah sakit?
Pertanyaan saya baru terjawab ketika sampai di rumah sakit.
Eyang saya sakit jantung. Padahal seingat saya, beliau tidak pernah sakit jantung. Aneh. Tapi heeeei, gue baru hidup 14 tahun di dunia, ingat? Many things that I don't know yet. Mungkin saja eyang saya ada riwayat penyakit itu atau... sudahlah. Dan ternyata masuk ICU. Kontan saja saya kaget--meskipun baru di dalam hati. Saya berusaha untuk tetap stay cool. Ibu saya nangis. Semuanya menangis. Tapi saya tidak. Ya ampun.
Saya punya firasat nggak enak ketika bude saya jejeritan histeris di depan ICU. Waduh, ada apa lagi, nih? Saya sih berusaha untuk positive thinking aja. Tapi ternyata.
Eyang putri saya (baca: istri kedua eyang saya), menangis histeris, kemudian memeluk saya sambil mengatakan sesuatu.
"Yangkung meninggal..."
Dheg. Demi apapun.
Ya Allah, badan saya gemetaran, tapi mata saya belum mencucurkan air mata. Saya menunggu ibu saya yang ada di dalam dengan galau sampai beliau keluar dan mengajak saya serta adik-adik saya untuk masuk. "Yuk, masuk, ketemu sama eyang," katanya lembut. Sumpah, saya selalu takut melihat jenazah. Dua tahun lalu, sewaktu eyang dari ayah saya meninggal, saya nggak berani melihat jenazahnya. Sedih dan takut T.T
Saya masuk ke ruang ICU. Terus, mencium jenazah eyang saya.
Saat itulah saya menangis. Terlebih adik saya, kelihatan terguncang sekali. Kasihan, saya tidak heran. Hari itu persis pas hari ulang tahunnya. Sedih :(
Semua rencana berubah, semua perhitungan menjadi kacau. Keluarga saya terpaksa mengantar pulang eyang saya ke Purbalingga, dan saya ditinggal sendirian di Bekasi bersama beberapa saudara saya--well, saya bisa dirajam oleh calon pengantin wanita kalau tidak datang ke pernikahannya. Untung saya udah terbiasa sendirian. *apasih*
Singkatnya, setelah pernikahan saudara saya di malam hari, saya langsung menyusul ke Purbalingga menumpang mobil Pakdhe saya. Di jalan, saya tiduuuuur melulu. Jadi berasa kebo.
Saya sampai di Purbalingga sekitar jam delapan atau sembilan pagi. Dan saya belum mandi. Persis pas mobilnya sampai di depan rumah eyang saya, jenazah sedang dibawa keluar untuk dibawa di masjid (yang untungnya dekat) untuk disholatkan. Saya langsung saja ngacir ke halaman rumah, mencari saudara-saudara saya.
Jenazah disholatkan dan dimakamkan. Sedih banget. Tapi saya sih stay cool aja.
Alhasil, saya terpaksa tinggal beberapa hari di Purbalingga gegara urusan yang entahlah-bukan-urusan-gue.
Tapi, saya jadi belajar banyak.
Pertama, betapa first impression itu sangat berpengaruh pada banyak hal selanjutnya. Lihat saja hasil UH1 saya, dan sepertinya wali kelas saya beranggapan saya tidak bisa dipercaya. Ya nggak?
Kedua, sebuah klise: kita tidak tahu kapan kelahiran, kematian, dan jodoh akan datang. Lihat, tanggal 29/10/11. Banyak makna hari itu. Dan well, tubuh kita itu sifatnya "pinjaman" sementara dan nantinya bakal balik ke Tuhan, kan?
Oh, satu lagi yang terkesan nggak penting, tapi saya jadi sadar gara-gara pelajaran Biologi: tubuh manusia, tidak lain hanyalah kumpulan sel, jaringan, organ, dan rangka yang HANYA dibungkus kulit tipis.
October: A Month to Remember :)